Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., bersama Ketua Delegasi National Security and Strategic Studies (NS&SS) Course of Sri Lanka, Mayor Jenderal CS Munasinghe, membuka langsung kegiatan kuliah bersama Studi akademis, Perwakilan Mahasiswa Pascasarjana Unhan RI berserta 17 Perwira Siswa peserta International Collaboration Study Programme (ICSP) dari NS&SS. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Kelas Eksekutif Program Pascasarjana Unhan RI, Jl. Salemba No. 14, Jakarta Pusat. Rabu (30/4).
Rektor Unhan RI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., menyampaikan bahwa kunjungan delegasi internasional merupakan kehormatan besar bagi Unhan RI dan mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat kerja sama di bidang pendidikan pertahanan, riset strategis, dan pembelajaran lintas budaya. Beliau juga menekankan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Sri Lanka telah terjalin erat dan memiliki kesamaan kepentingan strategis di kawasan Indo-Pasifik. Sebagai negara maritim, kedua pihak memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan melalui pendekatan diplomatik yang saling menghormati.
Rektor Unhan RI dalam sambutannya juga menegaskan bahwa Unhan RI berkomitmen mencetak pemimpin strategis melalui pendidikan interdisipliner yang mencakup ilmu militer, kebijakan pertahanan, teknologi, dan hubungan internasional. Di tengah dinamika ancaman global seperti konflik maritim, serangan siber, perubahan iklim, dan pandemi, kolaborasi internasional menjadi kebutuhan yang tidak terhindarkan. Pendidikan pertahanan lintas negara dan diplomasi pertahanan dipandang sebagai solusi kolektif. Dalam konteks ini, kunjungan kelembagaan dengan National Defence College (NDC) Sri Lanka menjadi langkah awal menuju kemitraan strategis berkelanjutan untuk membangun jejaring akademik, riset kolaboratif, dan pelatihan bersama demi stabilitas kawasan dan perdamaian global.
Sementara itu, Ketua Delegasi National Security and Strategic Studies (NS&SS) Course of Sri Lanka, Mayor Jenderal CS Munasinghe, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama antara negara-negara kepulauan seperti Sri Lanka dan Indonesia dalam menghadapi tantangan pertahanan yang semakin kompleks. Beliau juga menyampaikan bahwa pertahanan saat ini tidak hanya berkaitan dengan kekuatan militer, tetapi juga melibatkan aspek ketahanan ekonomi dan sosial yang saling mempengaruhi. Dalam konteks ini, pendidikan strategis menjadi elemen kunci dalam membentuk pemimpin yang mampu berpikir kritis dan mengambil keputusan tepat, terutama dalam situasi krisis yang berdampak pada stabilitas nasional.
Sebagai penutup, Mayor Jenderal CS Munasinghe, menyampaikan penghargaan yang tinggi atas sambutan hangat dan keterlibatan aktif Universitas Pertahanan Republik Indonesia dalam kegiatan ini. Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari terjalinnya kerja sama yang lebih erat antara lembaga pendidikan pertahanan kedua negara. Melalui pertukaran pengalaman, dialog akademik, serta penguatan jaringan kelembagaan, kedua pihak diyakini dapat bersama-sama membangun dasar yang kuat untuk menghadapi tantangan keamanan global secara kolaboratif dan berkelanjutan.
Pada sesi perkuliahan yang menjadi bagian dari rangkaian kunjungan delegasi National Defence College (NDC) Sri Lanka ke Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Kepala Program Studi Doktor Ilmu Pertahanan Konsentrasi Manajemen Pertahanan, Kolonel Arm Dr. Ir. Guntur Eko Saputro, S.I.P., M.M., menyampaikan kuliah strategis bertajuk “Strengthening Defense Industry Resilience in the Era of Strategic Competition and Technological Disruption”. Paparan dimulai dengan menguraikan konteks global saat ini yang ditandai oleh persaingan kekuatan besar antara Amerika Serikat, China, dan Rusia, serta disrupsi teknologi dalam bentuk kecerdasan buatan, sistem drone, dan perang siber. Dalam lanskap ini, kemandirian industri pertahanan nasional menjadi faktor krusial dalam menjamin kekuatan pertahanan negara yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, beliau memaparkan sejarah dan perkembangan industri pertahanan Indonesia, peran penting BUMNIS seperti PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, serta produk unggulan nasional seperti kendaraan lapis baja Anoa, kapal SIGMA, dan pesawat CN-235. Tantangan strategis seperti ketergantungan pada bahan baku impor dan keterbatasan anggaran riset dan pengembangan turut diulas secara komprehensif, disertai peluang kerja sama internasional melalui strategi offset, transfer teknologi, dan pemberdayaan sektor swasta. Menutup sesi, Kolonel Guntur menekankan pentingnya arah kebijakan nasional berdasarkan UU Industri Pertahanan No. 16 Tahun 2012 serta potensi kerja sama pertahanan kawasan ASEAN. Diskusi interaktif pun mengemuka melalui pertanyaan strategis: “How can Indonesia and Sri Lanka collaborate in defense innovation and regional stability?”, yang menjadi pemantik penting dalam membangun sinergi antarnegara di tengah dinamika kawasan Indo-Pasifik.
Sesi perkuliahan ini ditutup dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab yang berlangsung dinamis antara peserta delegasi NDC Sri Lanka dan sivitas akademika Unhan RI. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan pertanyaan yang mencakup isu-isu strategis seperti strategi modernisasi industri pertahanan, mekanisme transfer teknologi, serta peluang penguatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Sri Lanka. Dialog ini tidak hanya memperkaya pemahaman lintas perspektif, tetapi juga membuka ruang kolaborasi konkret di masa depan dalam rangka mendukung stabilitas kawasan dan pengembangan inovasi pertahanan berbasis kemitraan strategis.
Seluruh rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama serta pengisian buku tamu Rektor Unhan RI oleh Mayor Jenderal CS Munasinghe, didampingi Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR.
(Humas Unhan RI).