Bogor – Kolaborasi Universitas Pertahanan RI bersama Universitas Indonesia (UI), ITB, UGM, Universitas Sains Malaysia (USM) dan US.Pasific Command, gelar Konferensi Internasional Pertama Ilmu Farmasi dan Farmasi Militer / The 1st International Conference on Pharmaceutical Sciences and Military Pharmacy (ICOPMAP), dengan tema “Kolaborasi Farmasi dalam Mencapai Ketahanan Kesehatan (Pharmacy Collaboration in Achieving Health Resilience)”, konferensi internasional ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 3 s.d 4 September 2021 secara daring. Jum’at (3/09/2021)
Konfrensi ini menghadirkan Keynote Speech Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang diwakili oleh Dirkes Ditjen Kuathan Kemhan RI Marsma TNI dr. Budi Satriyo Utomo, Sp.KFR, MARS, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU., dan Anggota Farmasi Senior Bundeswehr dan Ketua Komisi Teknis untuk Apotek ICMM Jerman, Kolonel Senior (Pharm.) Arne Krappitz.
Dalam sambutan Pembukaan, Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, ST, MSc, DESD, menyampaikan bahwa kegiatan konfrensi ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan berbagi pengetahuan serta penelitian terbaru di bidang ilmu farmasi, selain itu sebagai komitmen Unhan RI untuk berkontribusi pada ketahanan kesehatan untuk memperkuat kedaulatan Indonesia melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dari berbagai disiplin ilmu, Konferensi ini juga merupakan salah satu kontribusi kita untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.
Rektor Unhan RI menyebutkan Konferensi ini akan merangsang ide, strategi, dan rencana aksi baru yang akan membawa kontribusi signifikan bagi kolaborasi farmasi dalam mencapai ketahanan kesehatan yang lebih baik untuk Indonesia dan dunia, sejalan dengan tujuan tersebut Fakultas Farmasi Militer Unhan RI, akan terus mengembangkan ilmu farmasi dan disiplin farmasi klinis melalui kerjasama dan kolaboratif dengan semua akademisi dan praktisi dari seluruh dunia, serta untuk mendapatkan pengakuan internasional, sebagai pelopor dibidang pengembangan Farmasi.
Sementara dalam sambutannya Dekan Fakultas Farmasi Militer Unhan RI Prof.Dr.apt. Yahdiana Harahap, MS dalam sambutannya menjelaskan konferensi tahun ini meliputi Kimia Farmasi, Farmasi Biologi, Teknologi Farmasi, Farmakologi dan Ilmu Biomedis, Farmasi Klinis, serta Farmasi Militer. Kelompok-kelompok topik tersebut saling terkait untuk mengungkap terobosan dalam penemuan dan pengembangan obat, serta untuk menentukan kesesuaian terapi obat untuk pengobatan yang dipersonalisasi. Selanjutnya, sesuai dengan visi Fakultas Farmasi Militer Unhan RI, akan menekankan kolaborasi di bidang farmasi militer Unhan RI yang unik diintegrasikan dalam lima bidang ilmu farmasi tersebut.
Konferensi Internasional yang diadakan oleh Unhan RI, merupakan Konferensi Internasional pertama yang diadakan oleh Fakultas Farmasi Militer, Konferensi ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan berbagi pengetahuan dan penelitian terbaru di bidang ilmu farmasi, serta berharap konferensi ini akan mendapatkan pengakuan internasional dan akan bermanfaat bagi pengembangan Farmasi Militer.
Dirkes Ditjen Kuathan Kemhan RI Marsma TNI dr. Budi Satriyo Utomo, Sp.KFR, MARS, melalui Keynotes Speechnya menyampaikan Peran Kemhan RI dalam memperkuat Ketahanan Kesehatan Nasional dan Global, hal ini mengacu pada Global Health Security Agenda (GHSA), dimana Dalam fase ke-2 GHSA (GHSA 2024), Indonesia akan tetap mengambil peran aktif dengan menjadi anggota tetap Tim Pengarah (Steering Group), menjadi leading country untuk zoonotic disease action package dan contributing country untuk action package antimicrobial resistance, biosafety and biosecurity, serta real-time surveillance, selain itu Peran Kemhan RI menilai pentingnya pembangunan dan inovasi produk dibidang farmasi, serta sarana laboratorium vaksin sebagai bagian pengembangan dan penelitian
Keynotes Speechnya Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU., menyebutkan beberapa tugas utamanya sebagai Menteri Kesehatan RI pertama melaksanakan vaksinasi, kedua mengatasi pandemi dan ketiga yang paling berat adalah melaksanakan transformasi kesehatan, untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh virus SARS COV-2, dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan publik Indonesia sehingga siap dan mumpuni dalam menghadapi ancaman virus yang dapat berupa SARS COV-3 atau SARS COV-4 yang kita tidak tahu kapan datangnya dimasa yang akan datang, Strategi penanganan ini terdiri dari tiga komponen yaitu deteksi, vaksinasi, dan perubahan perilaku.
Kegiatan Konferensi The 1st International Conference on Pharmaceutical Sciences and Military Pharmacy (ICOPMAP), sesi pertama menghadirkan narasumber Prof. Ian Bates dari International Pharmaceutical Federation, FIP dengan tema “Pharmacy Education and Military Pharmacy: Interprofessionale ducation for the next generation pharmacist”, Richard Van Doel dari U.S Indo-Pacom, membahas tentang “Global Collaboration of military pharmacy for global health resilience”, Prof. Paul Heng dari NUS, Singapore yang membahas “Bottleneck technology pharmaceutics in drug development for reinforcing health resilience”, dilanjutkan Raymond R. Tjandrawinata, PhD dari Dexa Medica, Indonesia dengan tema“Next Generation Pharma Industry in 5.0”, dengan moderator Moderator Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono.
Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, MS Dekan Fakultas Farmasi Militer Unhan RI sebagai nara sumber memaparkan tema “Bioanalysis as a bridge between pharmaceutical science and clinical pharmacy”, dilanjutkan oleh dr. Sandy Qlintang dari Kalbe Farma-Industri dengan pemaparan mengenai “Update of application in stem cells: breakthrough in several diseases”, dan Prof. Nico PE Vermeulen dari Vrije University, The Netherlands memaparkan tentang “Molecular Pharmacology and Toxicology in drug discovery”, sesi kedua ini dipimpin moderator Moderator: Prof. Dr. apt. I Ketut Adnyana, M.Si.
Kegiatan konferensi terbagi dalam beberapa kelompok materi meliputi Kimia Farmasi, Farmasi Biologi, Teknologi Farmasi, Farmakologi dan Ilmu Biomedis, Farmasi Klinik, serta Farmasi Militer. Kelompok-kelompok tersebut memiliki hubungan satu sama lain untuk menemukan terobosan dalam penemuan dan pengembangan obat, serta untuk menentukan kesesuaian terapi obat untuk pengobatan yang dipersonalisasi. Saat ini, kami menekankan kolaborasi pada bidang unik kami di bidang farmasi militer, yang akan diintegrasikan dalam lima bidang ilmu farmasi, dengan menghadirkan pembicara mewakili ilmuwan farmasi di seluruh dunia yang mencakup semua bidang keilmuan.
Kegiatan Konferensi ini merupakan langkah besar dalam kolaborasi untuk mencapai ketahanan kesehatan global, selain itu melalui konferensi ini juga memfasilitasi para pemateri yang akan mempublikasikan temuannya, dan memberikan kesempatan kerjasama Open Access Macedonia Journal of Medical Science (Q3 pada peringkat SJR), International Journal of Applied Pharmaceutics (IJAP; Q3 pada peringkat SJR), dan Pharmaceutical Sciences and Research (PSR; SINTA-2 terindeks pada Riset dan Inovasi Nasional Agen).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pejabat Eselon I, II, III dan IV, Dosen dan Civitas Akademika Unhan RI serta perwakilan dari berbagai Universitas negeri dan swasta di Indonesia, kegiatan konfrensi ini juga didukung oleh beberapa industri farmasi seperti, Kromtekindo Utama, PT. Dexa Medica, Biofarma, Kimia Farma, Kalbe, Intralab Ekatama, PT. Berca Niaga Medica, Gene craft Laba, dan Thermo scientific.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI