Bogor – Universitas Pertahanan RI menggelar Sidang Senat Terbuka Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepada Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu, Sidang dibuka oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian.,S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., IPU selaku Ketua Senat Unhan RI didampingi Menhan RI Prabowo Subianto yang dilaksanakan melalui daring zoom meeting. Kamis, (20/5).
Ketua Senat Unhan RI menyampaikan Penganugerahan gelar kehormatan ini juga selaras dengan peta jalan pencapaian Universitas Pertahanan RI untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Program Doktoral yang telah berjalan sejak 2018. Prestasi akademik Jenderal TNI (Purn) Dr. (H.C) Ryamizard Ryacudu merupakan teladan bagi para prajurit TNI untuk semakin bersemangat menimba ilmu di Universitas Pertahanan RI.
Argumentasi akademik Jenderal TNI (Purn) Dr. (H.C) Ryamizard Ryacudu dalam orasi ilmiah yang berjudul “Bela Negara sebagai Dasar Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta dalam Menghadapi Ancaman Militer, Non militer dan Hibrida”, membuktikan makna dan implementasi Bela Negara sebagai dasar yang kokoh untuk Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Sejak tahun 1945 Sishankamrata telah terbukti mampu dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut dari penjajah. Bahkan Sishankamrata juga terbukti berhasil dalam memadamkan berbagai pemberontakan yang terjadi selama ini. Kini Sishankamrata juga dituntut harus mampu menghadapi terorisme dan radikalisme yang dilakukan oleh aktor non negara.
Sishankamrata dapat dikerahkan untuk menghadapi ancaman Pandemi Covid-19. Sishankamrata harus dapat diyakini oleh seluruh rakyat Indonesia untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman yang dilakukan oleh aktor negara dan aktor non negara. Sishankamrata harus dipahami tidak saja oleh Mabes TNI tetapi juga seluruh kementerian, lembaga negara, instansi pemerintah, kampus-kampus pendidikan tinggi, BUMN, BUMS dan lain sebagainya. Bela Negara tidak hanya untuk prajurit TNI, tetapi juga seluruh prajurit Polri, ASN, pegawai swasta, mahasiswa dan seluruh warga negara Indonesia
Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Ilmu Pertahanan bidang Strategi Pertahanan Semesta dianugerahkan kepada Jenderal TNI (Purn) Dr. (H.C) Ryamizard Ryacudu dengan pertimbangan jasa dan karya yang luar biasa di bidang ilmu pertahanan, teknologi pertahanan, kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan lainnya terkait dengan pertahanan. Pertimbangan jasa dan karya serta komitmen pada bidang tersebut menjadi sangat berarti dan bermanfaat bagi kemajuan, kemakmuran, dan/atau kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.
Beberapa karya ilmiah yang ditulis menunjukkan kedalaman pemikiran yang akademik atas berbagai fenomena tidak hanya di lingkungan TNI namun juga pada tataran nasional, regional dan internasional. Diplomasi pertahanan juga banyak diterapkan ketika menjalin hubungan hubungan internasional demi kepentingan nasional untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan sekaligus berinisiatif menyusun arsitektur keamanan baru antarnegara dalam kerangka ASEAN Political Security Community (APSC).
Penganugerahan gelar kehormatan ini juga selaras dengan peta jalan pencapaian Universitas Pertahanan RI untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Program Doktoral yang telah berjalan sejak 2018. Prestasi akademik Jenderal TNI (Purn) Dr. (H.C) Ryamizard Ryacudu merupakan teladan bagi para prajurit TNI untuk semakin bersemangat menimba ilmu di Universitas Pertahanan RI. Sidang Senat Terbuka Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) diisi dengan pembacaan surat keputusan Rektor Unhan RI tentang Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dilanjutkan dengan pembacaan Riwayat hidup promovendus serta pengukuhan oleh Ketua Senat Unhan RI dan penyerahan piagam penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (honoris causa) oleh Direktur Pascasarjana kepada Jenderal TNI (Purn) Dr. (H.C) Ryamizard Ryacudu.
Dalam Sidang Senat Terbuka ini, Jenderal TNI (Purn) Dr. (H.C) Ryamizard Ryacudu memaparkan orasi ilmiah yang berjudul “Bela Negara sebagai Pondasi Dasar Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta dalam Menghadapi Ancaman Militer, Non militer dan Hibrida”. Disebutkan bahwa, perkembangan lingkungan strategis di abad ke21 diwarnai oleh kemunculan berbagai ancaman militer, nonmiliter, dan hibrida yang bersumber dari aktor negara dan non-negara di dalam dan 19 luar negeri pada domain darat, laut, udara, hingga siber. Aktor negara dan non-negara di abad ke-21 menggunakan model dan bentuk ancaman hibrida sehingga Indonesia perlu mengimplementasikan sishankamrata yang didasari fondasi bela negara agar mampu membangun daya tangkal yang tinggi dan efektif dalam menghadapi segala ancaman terhadap kepentingan nasional indonesia di abad ke-21.
Sidang Senat Terbuka Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) ini dihadiri oleh Pejabat dilingkungan Kementerian/Lembaga, pejabat dilingkungan Kemhan RI/Mabes TNI dan Angkatan, Guru Besar Unhan RI, Pejabat di lingkungan BUMNIS serta Pimpinan Perguruan Tinggi Mitra Universitas Pertahanan RI, antara lain UI, ITB, IPB, UGM, ITS, UNAIR, UB, Dekan UHT, UNPAD, UNJ.