Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., memimpin rapat pengembangan business model Konsorsium Vaksin Pertahanan RI. Rapat ini merupakan langkah konkret Unhan RI dalam mempertegas komitmennya terhadap kedaulatan kesehatan nasional melalui penguatan sektor kesehatan strategis. Upaya ini bertujuan untuk membangun ekosistem penelitian dan pengembangan (R&D) vaksin secara mandiri, serta meningkatkan kapasitas produksi yang mendukung ketahanan nasional.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya bersama Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Prihati Pujowaskito, Sp.JP(K)., FIHA., M.M.R.S., Dekan Fakultas Farmasi Militer (FFM) Unhan RI, Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S., Direktur Umum Puskesad TNI AD, Kolonel Ckm dr. Ponco Darmono, Sp.B., dan Kepala Lembaga Biologi Vaksinasi (Labiovak) Puskesad TNI AD, Kolonel Ckm apt. Riboed Soemargo, S.Si. Fokus utama pembahasan adalah memperkuat sistem produksi vaksin end-to-end—dari uji klinis hingga produksi massal—guna menciptakan kemandirian sektor farmasi nasional.
Dengan inisiatif ini, Unhan RI tidak hanya memperkuat inovasi di bidang ilmu biomedis dan penelitian farmasi, tetapi juga menciptakan sinergi antara ilmu pertahanan dan kesehatan. Konsorsium Vaksin Pertahanan RI diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai pemain strategis dalam peta kesehatan global, sekaligus mendukung transformasi bangsa menuju kemandirian sektor farmasi yang berorientasi pada ketahanan nasional.
(Humas Unhan RI)