Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., diwakili oleh Dekan FTP Unhan RI Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Kasih Prihantoro, SE., M.M., M.Tr.(Han)., IPU., membuka acara The 6 th Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) Defense Technology Focus Group Discussion (FGD) TA. 2022 berkolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI) dengan tema “Menuju Kedaulatan Data di Era Internet of Things (Iot) Dalam Rangka Mendukung Pertahanan Negara”. Acara ini berlangsung secara online dan offline di Kampus Unhan RI Salemba Jakarta Pusat. Senin, (3/10).
The 6 th Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) Defense Technology Focus Group Discussion TA. 2022, menghadirkan beberapa pembicara antara lain Deputi Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Mayor Jenderal TNI Dominggus Pakel, S.Sos ., M.MSI. Pembicara ke-2 Kepala Pusat Pertahanan Siber Kemhan RI Brigadir Jenderal TNI Sarwono, S.I.P. Pembicara ke-3 Komandan Satuan Siber TNI Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suaf Yanu Hardani. Pembicara ke-4 Wadek FTP Unhan RI Marsekal Pertama TNI Dr. Ir. Rudy Agung Gemilang Gultom, M.Sc., CEH, CIQar.
Selain itu Seminar IIDSS juga menghadirkan penanggap diantaranya Guru Besar Tetap Fasilkom UI Prof. Dr. Ir. Eko Kuswardono Budiardjo, M.Sc., Guru Besar Universitas Sampoerna Prof. Ir. Teddy Mantoro, Ph.D., SMIEEE., Dekan STEI Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Tutun Juhana, ST., MT., Praktisi Siber ICSF (Indonesia Cyber Security Forum) Satriyo Wibowo, CCISO, CBP, CSA, ECIH, CEH. Kegiatan Seminar dipandu oleh Moderator Dosen FMP Unhan RI Letnan Kolonel Tek Dr. Ir. Novky Asmoro, S.T., M.Si (Han)., IPU. Sementara pada kegiatan Artificial Intelligence Workshop menhadirkan pembicara yaitu Prof. Wisnu Jatmiko, Dr. Ario Yudo Husodo, serta Muhammad Febrian Rachmadi, Ph.D.
Dalam sambutan Rektor Unhan RI, yang dibacakan oleh Dekan FTP Unhan RI menyampaikan bahwa Indonesia baru saja diguncang oleh fenomena bjorka, banyak pihak yang menyatakan sebagai perampasan data publik terbesar di dalam sejarah Indonesia oleh entitas misterius yang menamakan dirinya sebagai bjorka. Meskipun pemerintah membantah adanya data spesifik yang terampas, namun tidak kurang pemerintah membentuk sebuah satuan tugas khusus untuk memitigasi masalah ini. rasanya patut diduga, bahwa fenomena bjorka ini akan lebih banyak terjadi kedepan. Untuk itu saatnya bagi bangsa Indonesia harus berubah. Untuk merubah diri, harus didahului oleh sebuah kesadaran bersama. Setidaknya dimulai dari terkumpulnya data dari tiap-tiap individu yang terkumpul menjadi sebuah data besar yang dikelola oleh beragam entitas untuk berbagai keperluan dan tujuan.
Saat ini dunia sedang mengalami revolusi industri keempat. Setiap perubahan yang signifikan ini selalu diikuti oleh perubahan besar di bidang ekonomi, politik, bahkan militer, dan budaya. Tentu saja, jutaan pekerjaan lama menghilang, dan jutaan pekerjaan baru muncul. Beberapa hal yang awalnya begitu rumit, begitu lama, dan begitu mahal dalam proses produksinya menjadi mudah, cepat, dan murah.
Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan bagian dari revolusi industri 4.0, bidang ilmu komputer yang dapat melakukan hal-hal seperti yang dilakukan dan dipikirkan manusia sesuai keinginan manusia. Perkembangan kecerdasan buatan saat ini cukup signifikan baik saat ini maupun di masa yang akan datang.
Diharapkan kegiatan ini menjadi media interaksi yang efektif untuk bersama-sama belajar, saling bertukar fikiran dan pengalaman sekaligus sebagai momentum meningkatkan kesadaran akan pentingnya kedaulatan data sebagai bagian dari sistem pertahanan negara.
Turut hadir bergabung dalam The 6 th Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) Defense Technology Focus Group Discussion TA. 2022, melalui daring, para Dosen serta para mahasiswa Unhan RI.
(Humas Unhan RI).