Bogor – Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Workshop “Pemuktahiran Kurikulum Prodi Farmasi FKIK Unhan RI”. Workshop dibuka oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD, ASEAN Eng., dan Dekan FKIK Unhan RI Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, MS., serta Dekan Fakultas Farmasi UI Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si. Workshop berlangsung di Aula Serbaguna Gd. Auditorium Unhan RI selama dua hari mulai tanggal 02 s.d 03 Maret 2023.
Workshop “Pemuktahiran Kurikulum Prodi Farmasi FKIK Unhan RI” menghadirkan beberapa narasumber antara lain Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) Prof. Dr. apt. Darjono Hadi Tjahjono, M.Sc.Eng, M.S., dengan topik “Perkembangan Kurikulum Terbaru Pendidikan Sarjana Farmasi dan Apoteker di Indonesia”. Narasumber kedua Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si., dengan topik “Kurikulum Program Studi Pendidikan Sarjana Farmasi (PSF) dan Apoteker (PSPA) di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia”. Narasumber hari kedua dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Dr. apt. Tiana Milanda, M.Si., dengan topik “Penyusunan Kurikulum yang Terintegrasi antara Program Studi Pendidikan Sarjana Farmasi (PSF) dan Apoteker (PSPA)”.
Rektor Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kurikulum adalah perangkat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum memerlukan peninjauan dan revisi secara berkala sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan pengguna lulusan, pemangku kebijakan, dan juga manusia.
Berbagai perkembangan yang terjadi di tingkat nasional maupun internasional diantaranya meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang bermutu, arus globalisasi yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyelenggaraan pendidikan dan mutu lulusan, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menuntut pendidikan tinggi Farmasi Indonesia untuk melakukan perubahan yang sangat mendasar agar dapat menghadapi berbagai tantangan yang ada. Kondisi ini merupakan tantangan yang tidak ringan bagi institusi pendidikan farmasi dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghasilkan tenaga kefarmasian, termasuk Sarjana Farmasi dan Apoteker, yang bermutu, dalam jumlah yang cukup dan tersebar merata, serta relevan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unhan RI saat ini berencana akan membuka Program Studi Profesi Apoteker (PSPA). Hal ini mendorong perlunya pelaksanaan kegiatan Workshop Kurikulum untuk memutakhirkan kurikulum Pendidikan Sarjana Farmasi (PSF) dan menyusun Kurikulum PSPA yang terintegrasi sesuai dengan panduan APTFI dan Standar Kompetensi Apoteker.
(Humas Unhan RI)