Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., Ph.D., diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi dan Teknologi Mayjen TNI Dr. Helda Risman, M.Han., CIQaR., menerima kunjungan National Air and Space Power Centre Indonesia (NASPCI) dalam rangka membahas peluang kerja sama strategis di bidang satelit. Pertemuan ini berlangsung di Kampus Unhan RI Salemba, Jakarta Pusat. Rabu (26/2).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhan RI yang diwakili oleh Wakil Rektor IV menyambut baik kunjungan ini dan menegaskan bahwa kolaborasi antara Unhan RI dan NASPCI memiliki urgensi tinggi di tengah perkembangan dinamika pertahanan global.
Beliau juga menyampaikan bahwa, perkembangan teknologi seperti pesawat tanpa awak (UAV), satelit pengintai, dan sistem pertahanan udara berbasis AI telah menjadi faktor utama dalam transformasi strategi pertahanan global. Penguasaan teknologi satelit bukan hanya tentang eksplorasi ruang angkasa, tetapi juga menjadi elemen kunci dalam sistem pertahanan negara. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong inovasi dalam bidang pertahanan udara dan teknologi kedirgantaraan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
NASPCI sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan kekuatan udara dan ruang angkasa memiliki visi yang sejalan dengan Unhan RI. Dalam diskusi yang berlangsung, kedua pihak mengidentifikasi beberapa area kerja sama potensial yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Sebagai bentuk implementasi konkret, Unhan RI dan NASPCI merumuskan tiga pilar utama dalam kerja sama strategis ini:
1. Penguatan Kurikulum dan Pendidikan di Bidang Kedirgantaraan
– Mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan pertahanan udara dan ruang angkasa nasional.
– Menyediakan program akademik khusus bagi calon perwira pertahanan udara dengan kompetensi teknologi tinggi.
2. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Satelit serta Sistem Pertahanan Udara
– Melaksanakan penelitian bersama dalam bidang satelit komunikasi, satelit penginderaan jauh, dan sistem radar pertahanan.
– Mengembangkan solusi berbasis AI dan big data untuk meningkatkan efektivitas sistem pertahanan udara Indonesia.
3. Seminar, Workshop, dan Pelatihan Intensif bagi Sumber Daya Manusia
– Menyelenggarakan program pertukaran keahlian antara akademisi, peneliti, dan praktisi pertahanan dari Unhan RI dan NASPCI.
– Meningkatkan kompetensi perwira pertahanan melalui seminar dan pelatihan berbasis skenario pertahanan udara terkini.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi kedirgantaraan, Indonesia dituntut untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pencipta dan inovator di bidang ini. Unhan RI menegaskan bahwa kerja sama dengan NASPCI bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan langkah strategis dalam membangun kemandirian teknologi pertahanan Indonesia.
Melalui Fakultas Strategi Pertahanan serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhan RI, berbagai kajian dan implementasi konsep Air Space Power akan dikembangkan untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional. Ke depan, sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang berdampak nyata terhadap pertahanan negara, sekaligus membuka jalan bagi pengembangan kebijakan pertahanan berbasis teknologi canggih.
Dengan kerja sama ini, Unhan RI dan NASPCI menegaskan komitmen mereka dalam membangun ketahanan nasional berbasis inovasi dan penguasaan teknologi, demi Indonesia yang lebih kuat dan mandiri dalam bidang pertahanan udara dan ruang angkasa.
(Humas Unhan RI)