Bogor – Fakultas Keamanan Nasional melalui Pusat Studi Bencana dan Adaptasi Perbaikan Iklim (PSB-API) Unhan, mengelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Rencana Pemindahan Ibukota Negara dari Prespektif Kebencanaan Lingkungan Hidup, Geologi dan Meteorologi serta Penanggulangan Bencana”, bertempat di ruang Serbaguna, Gedung Auditorium Lt.I Kampus Bela Negara Unhan, Komplek IPSC Sentul. Selasa (16/7).
FGD dibuka oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan Laksamana Muda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri, S.T., M.MT., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa fenomena pemindahan Ibukota merupakan hal yang umum dan telah dilaksanakan oleh beberapa negara, namun rencana pemindahan ini tidak terlepas dari konteks kebencanaan terlebih kondisi geografis Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik, sehingga dari data UN-ISDR menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling rawan terhadap bencana. Melalui FGD ini diharapkan dapat mempelajari berbagai potensi dan mitigasi bencana terhadap daerah yang cocok untuk dijadikan Ibukota Negara sehingga pengelolaan risiko bencana sangat mutlak dilakukan.
Dalam FGD ini menghadirkan narsumber Deputi I Bid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Ir. B. Wisnu Wijaya, M.Sc., Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananan yang diwakili oleh Kasubdit Pengukuhan Kawasan Hutan Wilayah I, Donny Agus Satriayudha D.H., S.Hut., M.Si., Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si.,M.Si., yang dimoderatori Sesprodi Manajemen Bencana Unhan Kolonel Kes Dr. I Dewa Ketut Kerta Widana, S.Km, M.KKK.
Kasubdit Pengukuhan Kawasan Hutan Wilayah I KLHK, membahas topik Pelepasan Tukar Menukar dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan , pelepasan kawasan Hutan, dan Konsep pengembangan Ibukota Negara dari aspek lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si.,M.Si., memaparkan topik “Rencana Pindah Ibu Kota Negara Ditinjau dari Aspek Potensi Gempabumi dan Tsunami”
Sementara Deputi I Bid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Ir. B. Wisnu Wijaya, M.Sc., dalam FGD ini memaparkan “Data Kebencanaan Terkait Pemindahan Ibu Kota Negara” yang menjelaskan gambaran umum potensi Kalimantan, Indeks risiko, Ketersediaan air tanah, Jalur pelayaran dan Penerbangan dan Matriks kriteria, pengembangan Penta Helix dalam Mitigasi Bencana yang kemudian diolah melalui InaRisk BNPB.
Selesai paparan dari narasumber, FGD ini dlanjutkan dengan sesi diskusi yang fokus terhadap rekomendasi prioritas wilayah untuk Ibu Kota Negara, serta mitigasi terhadap kerawanan bencana yang berasal dari Infrastruktur bangunan.
Sebelum mengakhiri kegiatan FGD Prof.Dr. Ir. Sobar Sutisna, M.SURV,SC menyampaikan resume diskusi bahwasannya rencana Pemindahan Ibukota Negara Indonesia berbeda dengan negara lain di dunia dimana kondisi geografis Indonesia yang bersifat Archipelago (Kepulauan) bukan bersifat continental base, wilayah Hutan Indonesia yang mencapai 63% yang akan berdampak pada penggunaan wilayah hutan,serta legalitas hukum dan Undang-Undang yang berhubungan dengan ancaman bencana terhadap tata kelola yang bersifat Infrastruktur.
Kegiatan FGD ini diakhir dengan pemberian Plakat dan Cinderamata oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan kepada para narasumber yang dilanjukan dengan foto bersama.(Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan