Bogor – Universitas Pertahanan (Unhan) selenggarakan Upacara Bendera 17-an yang rutin diselenggarakan setiap bulan, dengan Inspektur Upacara Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Mayor Jenderal TNI Murlim Mariadi, S.IP., M.M., M.Tr (Han)., bertempat di Lapangan Upacara Kampus Bela Negara Unhan Komplek IPSC – Sentul. Jum’at (17/1).
Pada Upacara Bendera 17-an ini, Irup membacakan amanat Sekjen Kemhan RI Laksamana Madya TNI Agus Setiadji, S.A.P., M.A., menyampaikan memasuki tahun baru 2020 harus dipenuhi dengan semangat optimisme dan loyalitas, serta senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam pelaksanaan tugas ke depan dalam penyelenggaraan pertahanan negara, hal ini sangat dipengaruhi dengan perubahan dinamika lingkungan strategis yang eskalasinya sagat cepat dan tanpa peringatan, tentunya untuk menghadapi situasional tersebut perlu responsif yang sangat cepat.
Dalam amanatnya juga dijelaskan pertahanan negara bagi suatu bangsa yang berdaulat merupakan suatu cara untuk menjaga,melindungi dan mempertahankan keutuhan, persatuan dan kesatuan serta kedaulatan dari berbagai ancaman.
Bangsa Indonesia memiliki cara sendiri untuk membangun pertahanan melaui gelar sistim pertahanan yang bersifat semesta dengan melibatkan seluruh warga negara, wilaya dan sumberdaya nasional, yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berkelanjutan guna menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan seluruh bangsa dari segala ancaman.
Ditinjau dari aspek ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dapat berupa ancaman militer, non-militer dan hibrida dalam bentuk ancaman aktual maupun potensial, dampak ancaman yang berkembang saat ini dan perlu penanganan segera salah satunya adalah ancaman dimensi Ideologi berupa Brainwash (Cuci Otak) atau Mindset, sedangkan ancaman potensial adanya konflik terbuka atau perang konvensional, selain itu Indonesia juga harus siap menghadapi ancaman perang dimasa depan yang didominasi dengan kekuatan teknologi Informasi atau dikenal dengan Konsep Network Centric Warfare (NCW) dan perang siber.
Kompleksitas ancaman tersebut perlu dipahami dan dimengerti oleh segenap unsur pertahanan, selain itu kompleksitas ancaman ini sagat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi aktual lingkungan strategis, sehingga untuk mencermati hal tersebut perlu mengupdate kebijakan pertahanan negara serta implementasi di lapangan dengan menyesuaikan dinamika lingkungan strategis, peninjauan ini sagat penting karena merupakan bagian integral dari kepentingan nasional Indonesia.
Selain itu kekuatan daya tempur sebagai bagian kekuatan pertahanan sangat dipengaruhi oleh efektifitas organisasinnya, sehingga perlu didukung dengan kemampuan personel yang memiliki kemampuan dan unggul atau The right man in the right place, hal ini tentu berpengaruh terhadap produktifitas dan kinerja organisasi.
Memalui amanatnya juga ditekankan tentang penyelenggaraan kegiatan Rapim Kemhan TA.2020 yang merupakan acuan dalam penyelenggaraan kebijakan pertahanan negara dilingkungan Kemhan, Jajaran TNI dan para stackeholder dibidang pertahanan.
Mengakhiri amanatnya Sekjen Kemmhan RI menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas dharma bakti kepada pegawai Kemhan yang memasuki purna tugas.
Upacara bendera bulanan yang diadakan tanggal 17 setiap bulannya, diikuti oleh seluruh pejabat Eselon I, II, II, IV, Dosen, Mahasiswa dan Organik Unhan. (Arh).
Mengetahui : Kabag Humas Unhan