Bogor – Fakultas Kedokteran Militer (FKM) Unhan RI, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan pakar dibidang Neuroscience, dengan tema “Neuroscience Defence and Nationality”, kegiatan FGD ini dilaksanakan secara zoom online yang dipimpin oleh Plh Dekan FKM Universitas Pertahanan RI Dr.dr. Herqutanto, MPH, MARS. Sabtu (17/07/2021)
FGD ini menghadirkan narasumber Prof. dr. Irawan Satriotomo, Ph.D (Guru Besar University of Florida), Dr. dr. H. Taufiq Pasiak, M.Pd.I, M.Kes Dekan FK UPN Veteran Jakarta, dan dr. Rizki Edmi Edison, Ph.D, Ketua Pusat Studi Neurosains UHAMKA, dengan moderator dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS, SpKO,Dosen FKM Unhan RI.
Pada sambutan pembukaan FGD ini Dekan FKM Unhan RI menyampaikan Neuroscience sebagai salah satu bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik dari sistem syaraf, studi tentang otak menjadi landasan dalam pemahaman tentang bagaimana manusia dapat merasa dan berinteraksi dengan dunia luar dan khususnya apa yang dialami manusia dan bagaimana manusia mempengaruhi yang lain.
Hal ini menggambarkan bagaimana neurosains mampu berperan dalam mengubah mindset dan perilaku yang ada, selain itu pengembangan neurosains dengan teknologi Artifisial Intelligen (AI) nantinya dapat berguna dalam segala bidang kehidupan manusia, termasuk dalam bidang teknologi pertahanan dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
FGD ini diawali dengan pemaparan tentang Neuroscience Application For Defence or security oleh Prof. dr. Irawan Satriotomo, Ph.D (Guru Besar University of Florida), melalui pemaparannya dijelaskan mengenai enjelasan tentang perbedaan antara Ilmu Neurosains Kuno dan Ilmu Neurosains Modern, teknik dan aplikasi pada nerosainsimaging seperi FMRI, PET dan EEG, pemrosessasn bahasa pada otak, Perkembangan nerurosain di Indonesia dan Perkembangan kedepan terhadap neurosains yang dipadukan dengan AI, Super computer, robotic dan beberapa aspek lainnya, selain itu juga dibahas tentang aplikasi penerapan neurosaice dalam dibidang pertahanan.
Pada sesi kedua FGD ini pemaparan oleh Dr. dr. H. Taufiq Pasiak, M.Pd.I, M.Kes Dekan FK UPN Veteran Jakarta dengan tema Neuroplasticity and behavioral Modification, melaui pemaparannya dijelaskan pemahaman tentang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis, melalui pemaparannya juga dijelaskan tentang penerapan soft aplikasi terkait dengan penelitian terhadap otak manusia Abnorma dan Normal, Selain dua bidang penelitian di atas, dalam kesempatan ini dijelaskan tentang bagaimana otak melakukan plastisitas/neuroplastisitas. Plastisitas otak atau neuroplastisitas adalah kemampuan sistem saraf otak untuk beradaptasi dan memodifikasi organisasi secara struktural dan fungsional terhadap kebutuhan dan stimulus yang bisa berlangsung terus sesuai kebutuhan dan stimulasinya
Untuk sesi ketiga FGD ini pemaparan oleh dr. Rizki Edmi Edison, Ph.D, Ketua Pusat Studi Neurosains UHAMKA membawakan materi Potential Application of Neuroscience in Military and Defense, dalam pemaparannya dijelakan tentang brain mapping dan neuroimaging, dimana teknik imaging modern menggunakan pelbagai peralatan canggih, seperti: MRI (Magnetic Resonances Imaging), MRI angiografi, MRI spektroskopi, PET (Positron Emission Tomography) scan, SPECT (single-photonemission computed tomography); dan semuanya itu sangat bermanfaat pada transplantasi seluler yang ditempatkan di otak, selain itu juga dijelaskan mengenai gelombang yang dihasilkan oleh otak.
Kegiatan FGD FKM Unhan RI ini sengaja mengusung tema “Neuroscience Defence and Nationality”, membahas pentingnya peranan neurosains bagi pertahanan Negara. Neuroscience merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem saraf yang berbasis biologi tentang kesadaran, persepsi, memori dan belajar. Neuroscience menjembatani observasi tentang tingkah laku kognitif dengan proses fisik secara aktual yang mendukung tingkah laku manusia. Indonesia saat ini dihadapkan pada lambannya pemanfaatan teknologi terbarukan terutama di bidang Neuroscience dan adanya krisis figur kepemimpinan.
Oleh karena itu Fakultas Kedokteran Militer yang merupakan pelopor Fakultas kedokteran dengan basis pertahanan, kedepannya diharapkan mampu memiliki pusat studi Neuroscience yang bisa menjawab tantangan dunia yang semakin kompetitif dan mampu memberikan solusi bagi bangsa untuk meningkatkan pemanfaatan Neuroscience serta mampu mencetak figur pemimpin yang berwawasan kebangsaan dan bela negara yang tangguh.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan