Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian S.T., M.Sc., DESD., berkesempatan menjadi narasumber pada acara ngopi pagi dengan tema diskusi “Mengukur Kekuatan Pertahanan Kita Melawan Wabah Corona”, kegitan ini dilaksanakan secara video confrence melalui aplikasi zoom. Kamis (2/07).
Diskusi ini diawali pertanyaan wartawan senior RMOL Kiki Iswara mengenai dampak epidemi corona yang berdampak terjadinnya krisis kesehatan dan ekonomi dunia yang tentunya berimplikasi terhadap faktor pertahanan, dari situasi dan dinamika yang terjadi merefleksikan terhadap sistem pertahanan apakah masih relevan atau perlu direvitalisasi kembali sesuai dengan kondisi dan dinamika yang terjadi.
Rektor Unhan menjelaskan, Pademi Corona ini termasuk ancaman yang bersifat Nir-militer sehingga ini menjadi tugas utama seluruh bangsa Indonesia menghadapi Pademi ini, tentunya disikapi dengan melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, sehingga perlu peran pemuda sebagai komponen cadangan untuk membantu Polri dan TNI dalam menertibkan masyarakat agar menepati protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh pemerintah.
Menhan RI Prabowo Subiyanto mengatakan, Pandemi Covid 19 sebagai ancaman stabilitas dan keamanan nasional Indonesia, oleh karena itu Kementerian Pertahanan memandang perlu untuk menyampaikan prosedur menghadapi ancaman Pademi Covid 19 ini, untuk itu keamanan nasional merupakan fokus dari Kemhan untuk menjaga stabilitas, stabilitas untuk Internal dan stabilitas untuk eksternal.
Dijelaskan oleh Rektor Unhan, pemerintah telah menerapkan management crisis, yang bersifat menangani permasalahan secara cepat sehingga permasalahan yang timbul tidak meluas. Dampak Pademic Covid 19 dapat dihadapi oleh bangsa Indonesia, karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang tegar dan mampu menghadapi berbagai permasalahan, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dengan mengelorakan semangat Bela Negara mengahadapi Pademi Covid 19. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan