Bogor – Prodi Informatika Fakultas Teknik Militer (FTM) Unhan RI, melaksanakan Webinar Series terkait tema “Peran Teknologi Bidang Informatika dalam Pembangunan Pertahanan Siber Indonesia” dalam CYBERONICS gen 1 (Call Up Your Brain Experience on Informatics Seminar) yang dibuka oleh Dekan FTM Unhan RI Prof. Ir. Muhamad Asvial, M. Eng., melalui daring zoom meeting. Senin, (15/8/2022)
Dalam webinar CYBERONICS gen 1 menghadirkan salah satu Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer Indonesia, yaitu Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D. CISA, CISM. Beliau juga merupakan Ketua Dewan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang merupakan organisasi pengelolaan nama domain tingkat tinggi di Indonesia dan tingkat dua di bawahnya.
Webinar dibuka oleh keynote speech dari Dekan FTM Unhan RI yang menyampaikan bahwa perkembangan teknologi kian bertambah pesat jika dilihat dari pentingnya internet bagi kehidupan sehari-hari. Internet membawa kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi tanpa batasan waktu dan tempat. Namun, hal ini juga membawa ancaman bagi kita sehingga diperlukan suatu pertahanan yang menjamin keamanan ruang siber baik untuk masyarakat maupun untuk sector pertahanan negara.
Melalui webinar Cyberionics gen 1 ini, FTM Unhan RI diharapkan dapat membentuk pemahaman setiap individu agar mengerti mengenai perannya masing-masing dalam pembangunan pertahanan siber di Indonesia. Selain itu, diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa dan masyarakat umum bersangkutan dengan pertahanan siber negara Indonesia.
Selain itu juga dapat mengetahui strategi dalam membangun suatu pertahanan siber untuk menerapkan, menjaga, dan mempertahankan kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi terkait lingkup Pertahanan Indonesia.
Pada sesi inti Webinar ini, Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer UI, Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 dijelaskan Peta Jalan Indonesia Digital yang pertama adalah percepatan infrastruktur untuk memperluas akses masyarakat terhadap internet. Kedua, mendorong adopsi teknologi. Ketiga, peningkatan talenta digital dan terakhir menyelesaikan regulasi pendukung yang bertujuan untuk menyiapkan masyarakat digital.
Dalam kesempatan ini juga dijelaskan tentang pedoman pertahanan siber. Dalam beberapa tahun terakhir, pertahanan siber juga menjadi pembahasan antara tiga matra TNI (Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara). Berkembangnya diskursus ini telah mendorong pembuatan kebijakan pertahanan siber di kalangan TNI, seperti mulai pelaksanaan rutin latihan operasi pertahanan siber di semua matra dan sejumlah inisiatif peningkatan kapasitas prajurit.
Melalui Pemaparannya diuraikan tentang 8 program Panglima TNI, dimana Siber menjadi fokus utama. Untuk fondasi masa depan pertahanan siber Indonesia, diuraikan dalam kebijakan pertahanan siber, Pertama, pengembangan kapasitas dan kapabilitas penggentaran siber (cyber deterrence) menjadi keniscayaan. Kedua, tantangan dinamika lingkungan strategis kawasan memerlukan diplomasi pertahanan siber. Ketiga, adalah sinergi lintas kelembagaan.
Pada kegiatan Webinnar Series ini, dilaksanakan tanya jawab dan diskusi peserta dengan narasumber. Beberapa aspek pertanyaan meliputi meningkatkan awareness terhadap keamanan siber, potensi risikonya, serta mitigasi yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan eksploitasi sistem kerja digital, strategi mitigasi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan potensi digitalisasi.
Webinnar Series ini diakhiri dengan pemberian sertifikat oleh Dekan FTM Unhan RI kepada narasumber.
(Humas Unhan RI)