Bogor – Mahasiswa S2 Prodi Diplomasi Pertahanan (DP) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI melanjutkan rangkaian kegiatan webinar KKDN hari ke-2, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan dengan tema “Konsep Pertahanan Negara di IKN Nusantara”, dipimpin oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Mayor Jenderal TNI Dr. Priyanto, S.I.P., M.Si (Han) melalui daring zoom meeting. Selasa (15/02).
Kegiatan KKDN hari ke-2 menghadirkan narasumber dari Kemhan RI yg diwakili oleh Kepala Subdirektorat Spasial Direktorat Wilayah pertahanan Kementrian Pertahanan Kolonel Inf Rekso Sukmono membahas konsep peratahanan yang direncanakan untuk wilayah IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kalimantan Timur.
Dalam paparannya, narasumber menyampaikan korelasi konsep pertahanan untuk IKN dengan doktrin pertahanan NKRI, yaitu Sishankamrata. Beliau menyampaikan dengan detil hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penempatan satuan pertahanan di IKN, serta pembentukan IKN sendiri seperti isu-isu terkini, keamanan dan ancaman yang nyata maupun potensial. Strategi ini disusun berdasarkan pertimbangan hukum, perkembangan lingkungan strategis, kebijakan Pemerintah dan kebijakan pertahanan negara serta konsep pertahanan militer. Konsep strategi ini tidak hanya menekankan pada aspek militer semata, pelibatan seluruh stakeholder pemangku kepentingan pertahanan negara harus dapat dilaksanakan secara sinergis.
Agar mengerti konsep pertahanan yang akan diterapkan untuk IKN, dijelaskan mengenai konsep pertahanan Indonesia sendiri yaitu Sishankamrata yang merupakan sistem pertahanan total yang melibatkan seluruh rakyat dan sumber daya untuk menghadapi segala bentuk ancaman dari dalam maupun luar negeri. Konsep ini dibentuk atas dasar perjuangan Indonesia dalam revolusi kemerdekaan yang melibatkan seluruh rakyat bekerjasama dengan TNI, serta kementerian yang aktif berdiplomasi.
Pembangunan IKN sendiri diharapkan akan memberikan awal baru untuk ibukota Indonesia yang ideal, dengan kota yang tertata dengan seksama dan merata. Narasumber memberikan penekanan bahwa pemindahan ibukota tidak memiliki tujuan politis tertentu dan lokasinya yang tidak jauh dengan perbatasan darat dengan Malaysia di pulau Kalimantan tidak menimbulkan keberatan pada pihak-pihak yang terlibat. Pemindahan ini dilakukan murni dengan tujuan untuk memiliki tata ruang yang lebih ideal untuk pemerintahan, karena kondisi Jakarta pada masa kini tidak lagi memungkinkan untuk pembangunan lebih lanjut, termasuk dalam penerapan sistem pertahanan.
Lebih lanjut konsep kebijakan pertahanan negara 2022 harus sesuai dengan visi dan misi pertahanan negara, dengan menerapkan Sishankamrata, dan pemenuhan pengembangan sistem pertahanan negara 2020-2024. Penetapan 4 tujuan strategis dan 16 target strategis, kebijakan terkait pembentukan unit produksi pangan dan konstruksi serta kebijakan pembangunan wilayah rentan konflik menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan. Tujuan pertama dari empat tujuan strategis ini mencakup terjaganya kedaulatan NKRI, dengan peningkatan diplomasi pertahanan sebagai salah satu sasarannya.
Konsep pertahanan yang dapat diterapkan di IKN melalui pembentukan kekuatan pertahanan yang mampu bertahan dari berbagai bentuk ancaman diantaranya pembentukan zona pengamanan wilayah udara, membangun sistem pertahanan terhadap ancaman roket/misil, pesawat musuh, infiltrasi, sabotase, siber, dan CBRNE, dan membentuk jalur cepat guna mobilisasi pasukan darat, laut dan udara serta jalur evakuasi bagi VVIP. Semua ini dilakukan dengan mempertimbangan tujuan nasional untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayah serta keselamatan NKRI melalui sinergi kekuatan militer dan sipil serta menggunakan sumber daya yang tersedia baik dalam kondisi perang ataupun damai.
Selain strategi pertahanan fisik, konsep dan strategi Diplomasi Pertahanan berdasarkan Perpres No. 8/2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara. Pentingnya kerjasama dengan negara-negara tetangga untuk menghindari terjadinya konflik khususnya di wilayah perbatasan negara. Pada bagian penutup, konsep Sishankamrata masih sangat relevan untuk digunakan pada strategi pertahanan di IKN. Selain itu sinergitas antara militer dan sipil adalah hal mutlak diperlukan agar pengelolaan perbatasan sejalan dengan strategi pertahanan di IKN.
Kegiatan KKDN Unhan RI Tahun 2022 hari ke-2 diikuti oleh Dosen, seluruh mahasiswa Pascasarjana Prodi DP FSP Unhan RI dan staf Prodi.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI