Bogor – Universitas Pertahanan (Unhan) menutup agenda akhir tahun 2017 dengan menyelenggarakan Bedah Buku dalam rangka memfasilitasi civitas akademika pada kegiatan yang bersifat akademis dan menumbuh kembangkan kecintaan terhadap buku, bertempat di gedung Auditorium Unhan, Kampus Bela Negara, Sentul (29/12).
Acara Bedah Buku dibuka Rektor Unhan Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil, dengan membedah buku-buku diantaranya buku Kibarkan Unhan Kelas Dunia, Membangun Papua dengan Kerangka ke Indonesia, Konstelasi Politik Indonesia: Pancasila dalam Analisa Fenomenologi Hermeneutika, Reformasi Birokrasi TNI dan Kebijakan Tunkin, Dari Timor sampai Jakarta (Kumpulan Artikel), Melindungi Negara dan Sosialisasi Per Rektor Nomor: Perrek/30/X/2017 tanggal 17 Oktober 2017 tentang Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi.
Mengawali Kegiatan Bedah Buku ini Rektor Unhan Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil mengambarkan tentang buku yang ditulisnya berjudul ‘Membangun Papua dalam Kerangka Keindonesiaan’, dan hadir selaku penanggap buku tersebut Bapak Pieter Refasie Mike, beliau mantan Ketua KPU Provinsi Papua Barat.
Selaku penulis buku ‘Membangun Papua dalam Kerangka Keindonesiaan’, Rektor Unhan menjelaskan bahwa membangun Papua dalam kerangka Keindonesiaan memiliki makna hakiki. Hal tersebut berarti Rakyat Papua memiliki kebebasan untuk mengatur dan mengurus diri sendiri, sekaligus pula kebebasan untuk berpemerintahan sendiri dan mengatur pemanfaatan kekayaan alam Papua untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Papua, dengan tidak meninggalkan tanggung jawab untuk ikut serta mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Pusat dan daerah-daerah lain di Indonesia yang memang kekurangan, dan diberikannya perlakuan yang berbeda karena kekhususan yang dimilikinya.
Membangun Papua dalam kerangka ke Indonesiaan setidak-tidaknya harus memenuhi prinsip perlingungan, keberpihakan, dan pemberdayaan. Perlindungan meliputi pengakuan masyarakat adat, hak memanfaatkan sumber daya alam, peradilan adat, dan pemerintahan adat sebagai identitas lokal, serta penyelesaian masalah politik-sosial dan hak asasi manusia, penegakan dan pemenuhannya, keberpihakan (affirmative action) meliputi pewadahan kebutuhan orang asli Papua meningkatkan pendidikan, kesehatan, partisipasi, dan kesejahteraan sedangkan pemberdayaan meliputi pembangunan fisik dan non fisik seperti infrastruktur, keterisolasian dan transportasi.
Sesi selanjutnya adalah buku Kibarkan Unhan Kelas Dunia Pada yang ditulis oleh Ses LP3M Unhan Brigjen TNI Lasmono, M.Si (Han), dijelaskan bahwa, buku tersebut berisi Biografi Rektor Unhan Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil dimana dalam biografi berisi pengalaman sebagai suatu proses pembelajaran baik langsung maupun tidak langsung dann mengkostruk menjadi sebuah pengetahuan. Buku Kibarkan Unhan Kelas dunia terdiri dari duabelas bab, dimana pada pembahasan bab satu dan dua mengambarkan tentang latarbelakang seorang Wayan Midhio yang lahir dan tumbuh di Gianyar, dan kental dengan budaya Bali, dimana sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran, kekerabatan, kebenaran, kesucian dan keindahan. Sementara bab ke tiga menceritakan ketika beranjak memasuki usia remaja lalu memutuskan untuk masuk dan menempuh pendidikan menjadi Taruna di Akademi Militer (Akmil) Magelang, dan banyak prestasi yang berhasil diraihnya.
Pada bab berikutnya banyak ceritakan perjalanan karier yang diawali mulai dari sebagai Komandan Peleton hingga sebagai berdinas pada Atase Pertahanan di Tokyo Jepang hingga pada tahun 2009 turut membidangi lahirnya organisasi Universitas Pertahanan (Unhan) hingga Unhan di tahun 2016 memperoleh akreditasi “A”.
Lanjut pada sesi ketiga Bedah Buku dengan judul ‘Pedoman Penulisan Tesis dan Desertasi’ yang dipaparkan oleh Kolonel (Pas) Dr. Marsono, M.Si, dalam reviewnya menjelaskan tentang mekanisme penulisan yang diawali dengan tahap gagasan (Proposal), Identifikasi masalah, menentukan tujuan penulisan, kegiatan seminar penulisan, dan dilanjutkan pembuatan desertasi atau tesis.
Pada sesi keempat review Bedah Buku dengan judul ‘Reformasi Birokrasi TNI dan Kebijakan Tunkin, karya tulis Kolonel Inf. Dr. Yusuf Ali, M.Si, pada sesi ini lebih menitik beratkan critical review dari sudut pandang Kolonel Kes Dr. Sovian Aritonang. Sementara titik berat peninjauan buku pada aspek kelengkapan sebuah buku. Kegiatan sesi kelima Bedah buku dengan judul Dari Timor Sampai Jakarta (Kumpulan Artikel), yang ditulis oleh Dr. Yusuf Ali, SE, MM, pada tinjauan buku ini oleh Kolonel CBA Dr. Yusuf Ali, SE, MM yang merupakan buah pemikiran seorang prajurit TNI berdasarkan beragam pengalaman penugasannya di lingkungan TNI khususnya TNI Angkatan Darat. Materi tulisan dari 20 (dua puluh) artikel di dalam buku ini dapat dimanfataakan tidak hanya untuk kalangan TNI saja tetapi juga untuk kalangan sipil. Buku ini menceritakan Pengalaman penulis di daerah penugasan medan operasi di Timor Timur membuktikan istilah terkait logistik antara lain Pelaksanaan Pendorongan Logistik serta beberapa faktor penghambat.
Sementara di akhir kegiatan bedah buku ini menampikan karya tulis dengan judul” Konstelasi Politik Indonesia: Pancasila dalam Analisa Fenomenologi Hermeneutika” materi viewer ini disajikan oleh Muhammad Halkis, dengan batasan masalah pada Bagaimana struktur ideologi tokoh-tokoh nasional yang paling berpengaruh dalam membangun konstelasi politik Indonesia (1945 s.d. 1998).
Kegiatan Bedah Buku ini dihadiri oleh pejabat eselon I, II dan III di linkungan Unhan serta mahasiswa Unhan. (Ags).
Authentikasi Kabag Humas Unhan