Bogor – Pusat Studi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim(PSB-API) Prodi Manajemen Bencana FKN Unhan RI, selenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguatan Kurikulum Program Studi S2 Manajemen Bencana Dalam Penanggulangan Bencana Untuk Keamanan Nasional”, penyelenggaraan FGD ini dilaksanakan secara daring online melalui aplikasi zoom. Kamis (22/7/2021).
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD), PSB-API Prodi Manajemen Bencana FKN Unhan RI menghadirkan 4 narasumber yaitu Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si (Ketua Dewan Penasehat IABI/Guru Besar Unhan RI)., Dr. I Nyoman Sukanta, S,Si., M.T. (Ketua STMKG), Berton Suar Panjaitan, SKM., MHM., Ph.D (Kapusdiklat BNPB), Brigjen TNI. Dr. Untung Purwadi, S.E., M.Si (Direktur Jakstrahan Ditjen Strahan Kemhan RI).
Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan FKN Laksamana Pertama TNI Dr. Endro Legowo, S.E.,M.A.P mewakili Dekan FKN Unhan RI, dalam sambutannya menyampaikan prodi S2 manajemen bencana berada di bawah Fakultas Keamanan Nasional (FKN) memiliki visi: pada tahun 2024 menjadi program studi yang unggul di bidang manajemen bencana untuk keamanan nasional, berstandar kelas dunia dengan berbasis riset yang melestarikan nilai-nilai kebangsaan. untuk mewujudkan visi tersebut, harus didukung dengan kurikulum pendidikan yang adaptif, inovatif, implementatif, serta sesuai dengan kebutuhan pihak
-pihak yang berkepentingan, yang akan menampung dan menyerap dan mempergunakan para alumni S2 manajemen bencana Unhan RI. Lebih lanjut disampaikan dengan FGD ini diharapkan akan fokus membahas hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan prodi S2 manajemen bencana, yang diharapkan sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi, dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan para stakeholder terkait.
Kegiatan FGD ini diawali dengan pemaparan materi dari Dr. I Nyoman Sukanta, S,Si., M.T. (Ketua STMKG) membahas tentang Sistem Peringatan Dini Bencana Sebagai Upaya Pengurangan Resiko Bencana dalam Perspektif Keamanan Nasional. Tantangan dan fenomena ekstrem dan multi bahaya geo-hirdrometeorologi yang semakin meningkat, menuntut kompetensi sain dan teknologi dalam membangun sistem peringatan dini yang cepat, tepat dan akurat. BMKG telah membangun dan terus mengembangkan sistem peringatan dini yang efektif melalui kolaborasi kompetensi sain dan teknologi seluruh lembaga terkait.
Pengembangan Literasi, edukasi, advokasi harus digencarkan untuk membangun budaya adaptasi terhadap perubahan iklim dan selamat dari multi bahaya geo-hidrometeorologi. Penataan tata ruang/lingkungan harus disesuaikan dengan kajian potensi bencana terbaru (perlu sempadan pantai, sungai dan lereng). Manajemen bencana berperan penting dalam meminimalisir korban jiwa dan kerugian harta benda
Pada sesi Selanjutnya Pemateri kedua Berton Suar Panjaitan, SKM., MHM., Ph.D (Kapusdiklat BNPB) membahas tentang Penguatan Kurikulum Program Studi S2 Manajemen Bencana Dalam Penanggulangan Bencana Untuk Keamanan Nasional Menuju Indonesia Tangguh bencana untuk pembangunan berkelanjutan 2045. Revitalisasi ketangguhan ilmu pengetahuan, perguruan tinggi di seluruh Indonesia sangat potensial menjati pusat kajian kebencanaan alam dunia dengan ciri khas di masing-masing perguruan tinggi.
Peran mahasiswa dalam manajemen bencana adalah sebagai agent of change (generasi perubahan), social control (generasi pengontrol masyarakat), iron stock (generasi penerus), moral force (generasi penguat moral). Keterampilan kerja umum lulusan S2 bidang penanggulangan bencana, menerapkan dan mengembangkan IPTEK bidang penanggulangan bencana melalui penalaran dan penelitian berdasarkan pemikiran logism kritis, sistematis dan kreatif. Mengembangkan IPTEK melalui penelitian ilmiah atau karya desain. Mempublikasikan hasil penelitian bidang penanggulangan bencana pada jurnal terakreditasi. Meningkatkan kapasitas pembelajaran mandiri. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega. Sasaran kedepan penataan mutu Pendidikan tinggi berdasarkan penjenjangan kualifikasi lulusan. Penyesuain capaian pembelajaran untuk prodi sejenis dan penyetaraan capaian pembelajaran dengan penjenjangan kualifikasi dunia kerja.
Sementara pada sesi ketiga FGD Dilanjutkan oleh Brigjen TNI. Dr. Untung Purwadi, S.E., M.Si (Direktur Jakstrahan Ditjen Strahan Kemhan RI) dengan membahas tentang Pelibatan TNI dan Kerjasama Sipil Militer Dalam Penanggulangan Bencana Guna Mendukung Keamanan Nasional. Sishankamrata merupakan sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta, melibatkan seluruh warna negara, wilayah dan sumber daya nasional, lainnya. Dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut untuk mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang yang Tangguh untuk menegakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman dan gangguan yang bercirikan kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan.
Melalui pemaparannya dijelaskan Tugas TNI dalam membantu menanggulangi bencana, pada tahap pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Terlaksananya tugas TNI dalam membantu penanggulangan bencana, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana. Memberikan kepastian hukum bagi kementerian/lembaga terkait dan pemda dalam mendukung tugas TNI dalam membantu penanggulangan bencana, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan dan terpenuhinya dukungan operasional TNI dalam membantu tugas penanggulangan bencana, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Pada sesi terakhir FGD ini pemaparan oleh Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si (Ketua Dewan Penasehat IABI/Guru Besar Unhan RI) membahas tentang Penguatan Kurikulum Program Studi S2 Manajemen Bencana Dalam Penanggulangan Bencana Untuk Keamanan Nasional.
Manajemen Bencana yang ada di Unhan RI harus memiliki ciri khas yang berbeda dengan Universitas lainnya. Keunikan dan hal apa yang paling menonjol dari prodi manajemen bencana di Unhan adalah untuk keamanan nasional. Maka menjadi tantangan tersendiri bagi Program Studi Manajemen Bencana Unhan, untuk didorong menjadi program studi yang terbuka, merdeka, dan menginspirasi. Di samping harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki emphatik, kreatifitas, inovasi, dan motivasi untuk berkontribusi bagi masyarakat dan dunia. Ditambah lagi untuk mampu menguraikan dan memecahkan masalah, baik secara individu maupun kelompok serta membawa gairah dan tindakan-tindakan perbaikan dalam memberikan sumbangsih terhadap penanggulangan risiko bencana.
Kolaborasi antara program studi dan bidang ilmu untuk menghasilkan ilmu mutakhir harus tetap diupayakan guna menjawab tantangan masyarakat yang semakin kompleks. Diharapkan program studi manajemen bencana dapat menghasilkan ekosistem pengembangan ilmu yang adaptif yang menjadi trigger dan trend setter perubahan sosial yang lebih baik dan terciptanya lulusan yang tangguh dan tanggap akan perubahan dinamika masyarakat yang terjadi.
Selain menerima pemaparan dari narasumber kegiatan FGD ini juga diwarnai degan sesi tanya jawab dan diskusi peserta dengan narasumber. Kegiatan FGD ini dihadiri oleh 75 orang peserta diantaranya mahasiswa dan dosen Unhan RI, serta para alumni manajemen bencana Unhan RI.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI