Bogor – Universitas Pertahanan (Unhan) dan Universitas Indonesia (UI) menggelar kuliah umum bersama dengan menghadirkan Profesor Geoffrey Till dari Corbett Centre, King’s College, London. Kuliah umum berjudul “The Rise and Fall of Maritime Power in World History: Lessons for Indonesia“, dilaksanakan di Auditorium Juwono Sudarsono, kampus FISIP UI, Depok, Kamis (9/2). Kuliah umum ini membahas faktor-faktor utama jatuh-bangun beberapa Negara sebagai maritime power, sehingga dapat secara jelas ditarik pelajaran yang penting untuk Indonesia. Kegiatan akademi ini dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP UI Arie Setiabudi Soesilo. Disebutkan bahwa, secara umum, kebijakan nasional saat ini yang berorientasi kemaritiman sudah tepat sesuai geopolitik Wawasan Nusantara. Untuk Indonesia, being maritime adalah memiliki kepentingan maritim, sementara being maritime power adalah memiliki kekuatan mempertahankan kepentingan maritim. Wakil Rektor (Warek) I Unhan Dadang Gunawan mengatakan, kegiatan akademik itu memberikan kesempatan kepada mahasiswa Unhan untuk memahami cara pandang pemikir barat atas visik kemaritiman Indonesia. “Ini juga merupakan wujudnya kontribusi Unhan menjabarkan dan mengimplementasikan visi nasional Poros Maritim Dunia,” tuturnya. Dekan Fakultas Manajemen Petahanan (FMP) Laksda Amarulla Octavian memimpin langsung rombongan mahasiswa Unhan dari Program Studi Keamanan Maritim. Bersama mahasiswa UI serta Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal), serta para mahasiswa Unhan secara cermat menyimak kuliah dan menunjukkan antusias tinggi dengan mengajukan banyak pertanyaan. Kuliah umum itu juga dihadiri dari kalangan pemerintah, seperti dari Kemenko Kemaritiman, KemkoPolhukam, Kemhan, Kemlu, Kemeneterian Kelautan dan Perikanan, Mabes TNI AL, Bakamla, Koarmabar, dan Satgas 115.